suara ujung pena

Selasa, 26 Oktober 2010

Simple But Spectaculer


WHO MOVED MY CHEESE?

Jika Anda Tidak Berubah, Anda Akan Punah.

Apa yang akan Anda Lakukan Jika Anda Tidak takut?

Ciumlah Cheese Sesering Mungkin sehingga Anda Tahu Saat Ia Mulai Membusuk.

Gerakkan ke Arah Baru Membantu Anda Menemukan Cheese Baru.

Saat Anda Meninggalkan Rasa Takut di Belakang, Anda Akan Merasa Bebas.

Membayangkan Diriku sendiri Sedang Menikmati Cheese Baru, Bahkan Sebelum Aku Menemukannya, Telah Mengarahkan Aku Kepadanya.

Semakin Cepat Anda Melupakan Cheese Lama, Semakin Cepat Pula Anda menemukan Cheese Baru.

Jauh Lebih Aman Pergi Mencari Cheese di Labirin di Banding Tetap Bertahan dalam keadaan Tanpa Cheese.

Keyakinan Lama Tidak Akan membawa Anda Kepada Cheese Baru.

Saat Anda Sadar Bahwa Anda Bisa Menemukan Cheese dan Menikmati Cheese Baru, Anda Akan Mengubah haluan.

Memperhatikan Perubahan-Perubahan Kecil Sejak Awal Akan Membantu Anda Menyesuaikan Diri Terhadap Perubahan Besar yang Akan Muncul.

Perubahan selalu terjadi.

Antisipasi perubahan

Perhatikan Perubahan

Sesuaikan diri dengan cepat.

Berubah

Nikmati Perubahan!

Bersiaplah Berubah dengan Cepat dan nikmatilah lagi dan lagi.

Mungkin teman-teman akan bertanya kenapa aku menuliskan kata-kata di atas. Sebelumnya aku minta maaf, itu bukan kata-kata ku, semuanya aku kutip dari buku yang baru saja aku baca. Beruntung aku menemukan buku ini. judulnya “Who Moved My Cheese?” buah karya seorang yang begitu cerdas Spencer Johnson, M. D. Beruntung karena tujuanku ke perpus hari ini bukan untuk menemukan buku-buku sejenis ini. tadinya aku ingin mencari buku pelajaran untuk bahan UTS minggu depan, namun aku tidak menemukannya. Cukup kecewa, karena di katalog buku tersebut masih tersedia, namun setelah kutelusuri ke rak-rak yang berjejer rapi di Lt. 4, aku tidak menemukan.

Sekarang setelah membaca buku yang aku temukan tadi, kekecawaan itu hilang. Sungguh buku ini lebih baik dari buku apapun yang aku inginkan saat ini.

Buku ini sangat sederhana, namun sungguh kandungan dari cerita yang di untai didalamnya sangat sarat makna. Teringat sebuah quote dari seorang ahli, bahwa perbedaan antara orang pintar dan tidak pintar itu sedikit saja. Orang pintar mampu mendeskripsikan permasalahan yang besar dengan sederhana –satu kata. orang tidak pintar mendeskripsikan permasalahan kecil dengan banyak kata-berbelit-belit. Dan Spencer Johnson kuakui terlahir sebagai orang yang pintar dan sangat luar biasa. Cerita singkatnya yang menganalogikan karakter manusia ke dalam 2 jenis binatang –tikus dan kurcaci- sungguh hebat.

Singkat cerita aku jujur berkata, jika ditanya seperti siapakah aku di dalam ceritanya Spencer ini. aku akan menjawab, Aku seperti Hem. Takut akan perubahan, cenderung stagnan. Hanya mengeluh. Mengira perubahan hanya akan membawa kepada situasi yang lebih buruk. Aku bodoh. Dan mungkin aku harus meniru tokoh Haw juga yang mentertawakan dirinya sendiri atas kebodohan-kebodohan yang selama ini ia lakukan. Meninggalkan jaket ketakutan yang selalu membaluti tubuhnya. Mulai langkah baru bahwa jika hanya berdiam di satu titik berarti mati. Hidup itu bergerak. Dan bergerak itu berarti berani melakukan perubahan.

Sniff dan Scurry sungguh tokoh yang sangat luar biasa, karakter seperti mereka sedikit sekali aku jumpai. Dan yang sedikit itu sering aku temui di halaman depan majalah kampus, pembicara seminar, dan lain lain. Ya, mereka adalah orang-orang yang sukses. Karena ke dua tokoh ini tangguh. Sniff selalu mengantisipasi setiap perubahan, cermat terhadap lingkungan. Tidak berdiam di dalam kesenangan yang dia yakini itu merupakan bukan sesuatu yang abadi. Begitu juga dengan tokoh Scurry, karakternya ber-semangat, bertindak cepat. Ketika mengetahui ada perubahan di dalam dirinya ataupun di lingkungan kehidupannya. Dia tidak lantas, diam sejenak memikirkan kenapa terjadi perubahan. Justru yang ada di benaknya kala itu adalah, bagaimana mengatasi perubahan ini. cara yang dilakukannya adalah dengan berubah juga. Scurry bertindak cepat. Tanpa mengeluh ataupun menyesali keadaan.

Aku tahu aku bukan Sniff apalagi Scurry. Aku Hem. Namun setelah membaca buku ini, aku ingin mampu menjadi Haw, orang yang senantiasa mecoba untuk beradaptasi di dalam setiap perubahan, berani untuk tidak takut. Berani menatap masa depan. Berubah dan menikmati setiap perubahan yang dilakukan dengan satu keyakinan bahwa perubahan yang dilakukan adalah sesuatu hal yang baik dan akan membawa kepada kebaikan. Satu lagi, Haw tokoh yang selalu ingin menemukan bagian dirinya yang lebih baik lagi setiap hari.

LOVE this BYYk so Much

Read it.!!


Sabtu, 16 Oktober 2010

Pernahkah

tidak mengerti kenapa tiba-tiba jemari ini menari diatas panel keyboard menuliskan sesuatu yang aku sendiri tidak mengerti apa yang kutuliskan. mungkin para pemaham jiwa mampu memberi makna. sungguh entah kenapa aku menuliskan hal-hal ini, pertanyaan-pertanyaan aneh, perbendaharaan kata yang acak, tanpa ritme, tanpa jeda, dan susah untuk memberikan intonasi diantara celah kata yang ada. inilah yang aku tulis.

Pernahkah kau mempunyai hasrat yang besar untuk menulis, namun otak mu tidak mau diajak kompromi untuk melahirkan untaian kata-kata yang sarat makna? Kata-kata yang berada dialam bawah sadarmu, kumpulan huruf yang tersulam menjadi kata-kata dewa.

Pernahkah kau membuat sebuah cerita hidupmu sendiri, namun ketika mencoba untuk menuliskannya, kau ragu harus memulai dari mana? Terkadang kau susah untuk mengakhirinya.

Pernahkah kau berusaha membenahi dirimu, namun ditengah jalan kau menegaskan kembali, just be yourself! Sehingga pada akhirnya, tidak ada yang berubah pada dirimu. Semuanya masih sama. Dulu dan sekarang.

Pernahkah kau mencoba berlari menembus angin dan berteriak lepas, namun kau tidak mendengar dengung suaramu sendiri?

Pernahkah kau berjalan diatas api, namun kau tidak merasakan baranya menghisap lembut kulit telapak kakimu.?

Pernahkah kau berteman dengan seseorang, kemudian mendekap persahabatan, namun seseorang tersebut ternyata selalu lupa hari pentingmu?

Pernahkah bumi ini bertanya kepada matahari tentang kesetiaannya mengikuti orbit yang ada?

Pernahkah sungai mengubah alirannya?

Pernahkan rembulan muncul dikala bumi masih terang?

Pernahkah hati ini diam untuk mengeluhkan keadaan?

Pernahkah ada orang bertanya kenapa aku diam?

Pernahkah ...

Pernahkah...