Ta-L-k

suara ujung pena

Senin, 09 Mei 2011

Post For Cica #1

Selamat pagi dunia, apa kabarmu?

Sedih. Dua bulan yang lalu saya tidak pernah sekali pun posting cerita ke blog ini. padahal sangat ditunggu-tunggu ama pembaca setia saya (hehehe), sebut saja namanya Cica.

Let I title it: Post For Cica #1

Sebenarnya begitu banyak hal yang ingin saya share tidak hanya tentang kehidupan pribadi saya tetapi juga mengenai kehidupan kampus akhir-akhir ini yang mampu bikin saya collaps parah. Tidak ada kata terlambat untuk berbagi pengalaman. Untuk singkat cerita, let I summarize all my story in March till in this beginning May.

No eXuse for March

Awal maret, saya dan teman-teman dari P dan K Famz udah sibuk dengan agenda besar kita-Bidding PM PHE 2011. Acara bidding ini bertempat di G.402/403 dari pukul 16.00 – tired. Calon PM nya sendiri terdiri dari Cyntia Kurnia sari (deputi internal P dan K) dan Alvina Rahmawati (Sekretaris P dan K), sebenernya saya cukup sedih karena kedua calon langsung ditunjuk dari kandang sendiri. Walalupun sudah diadakan perpanjangan tenggat proposal namun noone registered. How poor of us? Ceritanya seperti ini:

Hingga H-5 baru ada calon PM tunggal yaitu Cyntia, kita pun mulai pusing. Karena pihak BPH menghendaki untuk pemilihan PM setidaknya ada dua orang yang mencalonkan diri. Tak lantas diam, kami mulai mengkaji beberapa alasan lesunya animo masyarakat FKM khususnya angkatan 2009 terhadap bidding PHE ini. hasilnya: 1) acara keilmuan kurang mendapat tempat bagi sebagian besar mahasiswa,katanya sih membosankan. 2) memang keikutsertaan dari angkatan 2009 dalam acara PHE tahun kemarin sangat minim sekali. pun ada banyak yang kabur-kaburan. 3) Acara PHE itu BESAR sekali lho, skalanya Nasional (SKN) dan regional (SGTF, TS, Kompetisi), memang hanya orang yang berpengalaman dan punya rasa tanggung jawab yang besar -lah yang Mau mengambil amanah ini. berdasarkan kriteria tersebut akhirnya aku dan ange rapat koordinasi, kita mikir janga pendek bahwasanya pemilihan PM harus segera dilangsungkan. Untuk itu kita mengusung satu calon lagi, dari P dan K sendiri, yaitu alvina.

Proses Bidding berlangsung sangat panas, meskipun ada keterbatasan dalam publikasi namun jumlah kehadiran peserta di luar biasa. Banyak yang peduli dengan nasib PHE tahun 2011. Satu yang aku banggakan, alvina. Melihat dan memahami bahan presentasinya, aku salut. Meskipun awalnya dia menolak karena dijadikan tumbal (begitu pemikirannya) untuk acara bidding ini, tapi dia iklas dan sangat brilian. Sepertinya dia sudah mempersiapkan bahan presentasi itu dengan sangat lama.

Lanjut keagenda berikutnya di hari yang sama yaitu AKK goes To MAPRES. Bahkan acara yang dimotori anak-anak QSD AHPSA ini (termasuk saya) tidak hanya pada hari yang sama tetapi juga pada waktu yang sama. What a big trouble for me. Tentunya saya tidak bisa bagi diri saya jadi dua kan? Akhirnya saya memilih untuk menghadiri acara Bidding saja, karena itu acara BEM. Hal ini sesuai dengan janji saya dulu kepada GM saat wawancara, jika ada acara BEM dan AHPSA yang berbarengan, kamu prefer mana? Saya jawab: Acara BEM kak, karena amanah saya lebih besar disitu.

Selanjutnya pada tanggal 6 Maret ada pengalaman unik nih, saya bantuin A fit untuk Grand Launching Perpustakaan Rakyat-nya. Namanya perpustakaan BOOKMOB, ditujukan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu di daerah tersebut. Saya berangkat dari kosan jam 10 dan baru nyampe di tujuan jam 11 siang. Awalnya cukup kecewa karena terjadi kemunduran agenda acara. Pertama dijadwalkan setelah waktu zhuhur, namun realitanya setelah waktu Ashar. Namun Cukup terbayarkan dengan kebahagiaan hari itu, karena yang ikut membantu tidak hanya saya tetapi juga teman-teman dari Sosmas BEM FKM UI, ada dewo, yossy, vindha, dll. Beberapa hal yang saya lakukan adalah mendata buku perpus, menyiapkan konsumsi bagi anak-anak, hingga akhirnya terlibat langsung dalam keceriaan anak-anak yang di dampingi pula oleh Ibu mereka masing-masing. Dalam acara tersebut ada sesi telling story yang langsung dibawain oleh A fit dengan seorang temannya. Tidak dapat disangsikan lagi bahwa ceritanya akan menarik karena A fit membawakannya dengan semangat sangat Full Expresi (kadang terlalu LEBAY malah) hehe. Perpustakaan rakyat tersebut terbuka bagi siapapun, syarat menjadi anggota hanya dengan membawa foto kopi tanda pengenal orang tua tanpa dipungut biaya apapun. Dia akhir acara, saya, teman-teman sosmas, teman dari FORSIJA (forum diskusi remaja depok) serta anak-anak tersebut melakukan foto bersama. Sungguh sangat menyisakan kenangan yang tidak terlupakan bagi saya. Di masa depan, saya beriktiar... saya juga akan membangun perpustakaan di daerah kelahiran saya. Amiiiiiiiiiinn.

hegemoni diskusi mengenai MAPRES terjadi di seantero UI, tak terkecuali mampir di kampus Ungu ini. Euforia itu sangat terasa di awal maret ini, khususnya bagi angkatan 2008. So, apa hubungannya dengan saya? Toh angkatan 2009?

Let together say: NO Great Achivment except doing it by a perfect Preparation.

Maksudnya, lho mau maju mapres tahun depan?

Jawabanya, Siapa sih yang tidak mau jadi mahasiswa berprestasi. Tanya deh ke setiap mahasiswa di UI. pasti semua mau kan? Tapi masalahnya apakah MAMPU? Berhenti pada kata mampu. Jelas tidak semua orang mampu, tapi setiap orang BISA karena semuanya punya kesempatan yang sama. Salah satu kesempatan itu difasilitasi oleh Ilmy NURANI X+1 nurani yaitu diadakannya Sekolah Muslim Berprestasi. Stadium Generalnya pada tanggal 9 Maret bertempat di G.402/403 pada pukul 16.00 – 18.15, pembicaranya ada tiga orang yaitu dr. Suyud (salah satu juri Mapres FKM UI); Kak Iqa (Mapres FKM UI 2010) dan Kak Dewina (Mapres FKM UI 2009). Satu hal yang paling berbekas di kepala saya kalo ada kesempatan untuk menjadi luarbiasa kenapa tidak kamu ambil.

11, 12 dan 13 Maret hectic dengan REMBUK UI di B.101 FMIPA UI. Sumpah ciut banget dengan kemampuan organisasi saya dibanding orang-orang di ruangan itu. Semuanya TALK A LOT.

14 Maret ada Kuliah Umum Asuransi oleh bapak Dona...dona...dona...dona...do...eh salah maksudnya bapak Dono Widiatmoko. Seorang lulusan FKM UI angkatan pertama yang sekarang berprofesi sebagai dosen pada Universitas of Salford di Inggris. Beliau tinggal di Manchester. Intinya, lulusan FKM bisa kok punya jam terbang keliling dunia ASAL ilmu-nya cukup. Hihiih miris....

Melesat ke minggu terakhir Maret, Woow.... one test beib 20 Maret, tapi ga perlu belajar kok (begitu pesen teman next door). Test for TOEFL-Preparation Course at LIA Depok, test ini merupakan penentuan kelas untuk coursingnya. Harapan saya sih dapat level III dengan prediksi nilai toefl saya pasti sudah diatas 450. Badly, I should tell you, I am learning for toefl in the 2nd level now. But tetap semangat, mungkin memang mesti belajar banyak hal lagi.

26 Maret... iseng-iseng berhadiah plus kurang kerjaan tapi menguntungkan. Saya dan Gege ikut seminar awam appendiksitis ‘radang pada usus buntu’ yang diadakan oleh Rumah sakit Bunda Margonda, mulai pukul 09.00 – 11.00 bertempat di RKIE Lt.4 RSU Bunda Margonda pembicaranya yaitu Dr. Nazar, Sp. B, Fina CS. Sangat mengasyikkan, terutama karena ini seminar sifatnya gratis tis tis. Pengalaman lucunya sih sebelum sampai di RS Bunda nya itu, saya dan gege mengalami kesulitan yang teramat sangat ketika menyebrang. Udah nyebrang separuh jalan, mundur lagi kebelakang, maju lagi mundur lagi. Cukup lama banget kita bertahan di sisi jalan. Arus kendaraan yang tinggi di Jalan Margonda memang patut untuk dikhawatirkan terutama bagi penyebrang yang jarang nyebrang ini (langsung tunjuk saya). Pun beberapa minggu lalu aku dan Gege sempat mengalami pengalaman buruk ketika menyebrang. Kita sempat tabrak seorang pengendara kendaraan bermotor, sampai motornya kebalik, dan barang bawaannya berserakan memenuhi badan jalan (hehe lebay). Cukup aneh sih, tapi memang begitulah, kita bukan takut ditabrak, tapi neg-Nabrak orang lagi hehehe (just kidding so much...). maka dari itu kita trauma nih, pas mau nyebrang lagi. Atas izin Tuhan, dan berkat niat kita yang tulus untuk dapet Ilmu GRATIS, akhirnya ada juga orang yang nyebrang, hehehe... tinggal ngekor dibelakang, sampai deh di seberang. So bad rigth, but It REAL...

Dari semua pengalaman diatas, ternyata masih ada cerita yang patut di shared. Sebenernya malu buat nyeritainnya. Tapi apa boleh buat. Take it for EVALUATION. Cerita itu berasal dari tigo daro minang yang samo-samo anak MRS, Me, IIT, dan GEGE. Kita sebagai Trio Minang ga tau kesambet dari mana tiba-tiba dengan semangat 45 pengen jadi penulis, ga tanggung-tanggung deh – red: penulis TERKENAL. Dengan bakat pas-pas an, kita bulatkan tekad. TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN di DUNIA ini, dengan seizin Allah. Kita mulai deh dengan bikin nama genk biar keren, yaitu Scriptodreamy (G.L.I). terinspirasi dari dream masing-masing kita, pengen nulis. Tapi lebih sering malesnya dari pada nulisnya. Mungkin ber-TIGA lebih baik,, (ternyata tidak juga L). Cerita yang mau kita angkat itu mengenai keluh kesah, suka-duka, selama jadi mahasiswi FKM UI, ekpektasi ke depan dan abis kuliah mau kemana. Hari pertama 22 Maret 06.30 am semangat itu masih menggebu-gebu, aku sebagai penulis pertamanya langsung membuka cerita mengenai cita-cita dan FKM. Siangnya kertas yang bertuliskan cerita tersebut, langsung saya kasih sama Gege untuk melanjutkan ceritanya. Memang seperti itu aturan yang kita sepakati, ceritanya bersambung dari masing-masing kita. 22 Maret 09.00 pm pun gege mulai menuliskan lanjutan cerita versi dia sendiri, lanjut ke hari esok nya kertas cerita sambung itu di kasih ke Iit 23 Maret 10.30 am, tidak kalah membara dengan semangat diantara kita, bahkan Iit dengan kelihaiannya dalam menulis, dia mampu bercerita langsung pada kertas tersebut di sela-sela menunggu kedatangan dosen. Wow.. bener-2 penulis masa depan...

Tapi, apa yang terjadi kemudian......................................................................................

............................................................................................

Tulisannya tidak pernah dilanjutin lagi....hikhikhikhik mungkin salah saya juga, ketika jadwal saya yang seharusnya melanjutkan cerita, namun tidak saya lakukan. Alasan kesibukan UTS lah, organisasi lah, itu lah saya lontarkan. Sangat pengecut sekali.

Maaf ya Iit dan gege. LL seharusnya saya lebih komitmen lagi.

8th May 2011 12.35 am


Senin, 21 Februari 2011

I am sorry for japanese

Monday, 7th February 2011
Hari pertama kuliah term ini, saya sudah dihadapkan pada sesuatu yang cukup 'memalukan' bagi diri saya sendiri. Actually, as a student of University of Indonesia -World Class University.
let me share, and taking a lesson from.

Sejak dulu, boleh saya akui dan berterusterang pada diri sendiri. saya bukanlah typical siswa yang kritis-terbukti, ketika dikelas ada sesi 'Ada pertanyaan?' maka telunjuk sayalah yang paling terdepan untuk bungkam. hati saya berbisik 'tidak ada yang perlu ditanyakan, semua cukup jelas'. begitu terus hingga saya pun sudah beralih dari siswa menjadi mahasiswa. identitas mahasiswa kritis bahkan tidak sedikit pun tercermin dari pribadi saya dikelas.

lalu apa hubungannnya dengan peristiwa tertanggal 7 February itu? Begini, kejadian pada hari itu cukup mampu melemparkan saya untuk duduk lagi di kelas-kelas bahasa pada jaman SD-SMP ataupun SMA. Harus belajar lagi, kenapa harus bahasa?. kelas bahasa-memalukan-kritis-mahasiswaUI. kata kunci untuk cerita saya ini.
Pada monday morning itu selepas dari Perpustakaan pusat, saya beranjak menuju kampus FKM tercinta. Melewati jalan hutan hingga bundaran depan rektorat saya tempuh dengan jalan darat-on foot. Dan disini saya berpapasan dengan seseorang yang dari kejauhan saya kira mahasiswa U.Indonesia, like me tetapi ternyata bukan. Matanya sipit. Sipit sekali. Kulitnya putih. Potongan rambut cepak, memakai T-shirt biru tua. Laki-laki. Dia menghampiri saya. say hello. dan kemudian mengatakan sesuatu
"@#@$@#@$$%$%#$$#$@$$%%$^%&^&^^%^%&%$###@#@$#%$%^%$"
itulah kira-kira gambaran pesan yang sampai di otak saya. Dia speak english. It's a chance or terrible one?????????? Saya tak mengerti.
L
Dia menunjukkan secarik kertas ketika bertanya kepada saya. Ya 'bertanya', itu yang dapat saya tangkap dari ekpresinya ketika berbicara. Dengan english yang terbata-bata, kira-kira beginilah bentuk percakapan kami.
X(laki-laki sipit itu)
Y(saya)

Y: can you repeat again? (mengulum ludah berkali2)
X: I @$%@$% go to FE, how can go there.@#@#@#@.
Y: oo..from here you can go to halte in front....of my faculty (sambil nunjuk kampus ungu). from there take a bikun. you can stop at FE halte.
X: (wajah kebigungan) You speak english?
Y: ooo....I am not fluent in English. sorry.
X: (wajah belum mengerti) I from UI's station will go to FE but I don't know how?
Y: (dia ga ngerti bahasa gue ya) or you can try go there by a bike!
X: a bike? I..I...I..
Y: ok, uhm........... I will accompany you to the halte infront of my faculty. take the bus there and say to the .......... driver to stop at FE.
X: no bus stop at FE.
Y: (what!!!!!)

dalam benak saya bergumam: bagaimana dengan orang ini, disuruh pake sepeda dia mungkin ga tau jalan. Uh..baru ingat tadi pagi Munna (temen kosan) bilang kalo jalan dari bundaran Psiko sampai FE memang ditutup karena ada pengamanan oleh petugas kepolisian berhubung orang no.2 di negeri ini lagi ngisi seminar di FISIP. OMG,, what should I do? What suggest should I give to him? my english so BAD.

X: from this....@#@#@# to FE (dia kembali menunjuk2 carikan kertas itu, ada coretan2 peta UI disana, tidak tahu darimana dia mendapatkannya)
Y: huh..(membuang nafas, at least) Ok, how..if you accompany me to this road (nunjuk jalan) to the halte, then when you go in, tell the driver to stop at the teknik ups engineering halte.. from there you can walk to FE.
X: hmhm...okok.. engineering to FE, I can walk, that's right.

(Alhamdulillah akhirnya nih orang nangkap juga maksudku)

Yah, as my word. saya temanin lah teman asing ini menuju halte FIK. dari bundaran rektorat sampai halte FIK, cukup jauh bukan!! kira-kira ada 10 menit. do you what happend to us? Uh... Silence. diam. beku. Saya berjalan tepat di depannya, dan dia mengikuti di belakang. No conversation at all. What a bad guide ever I am. Hingga mendekati depan gedung A, saya pun memberanikan diri untuk membuka pembicaraan.

Y: Where... are you come from?
X: oh.. I come from Ja#$pan
Y: where?
X: Japan...Japan..
Y: You are a student exchange?
X: yes..I am a student exchange.. I take accounting. what about you?
Y: uh.. I am a public health.
X: @#@#@#@#@#@#@#@#
Y: (??????)

@ halte FKM.
Y: you can go there (menunjuk halte FIK)
X: ok..thank you. terima kasih. (dia menyalami saya)

What a bad guide I am ever.
Let I bring u to kelas bahasa as I said before. apa hubungannya?
Sebagai mahasiswa UI, saya sungguh memalukan (dalam bahasa inggris). Peristiwa ini melempar saya untuk mengenang kelas2 bahasa waktu masih di bangku sekolah, saya harus memahami What is language trully for?. Dulu mungkin saya memang tidak kritis untuk mempertanyakan hal-hal yang sebenarnya urgent pada kesempatan2 tertentu. Seperti kesempatan di atas itu, seharusnya saya bisa mempraktekkan cara menunjukkan alamat dengan baik dan benar sesuai dengan apa yang saya pelajari sewaktu di SMP. Bahkan dulu itu saya mempraktekkannya dengan seorang teman di depan kelas. Kenapa sekarang saya tidak dapat mempraktekkannya dengan benar ketika bertemu langsung dengan orang asing. (apa mungkin dulu saya mempraktikkannya hanya untuk mendapatkan nilai?,uh ...)

Pada kelas bahasa, bab 1 selalu mengajarkan materi Introduction (English), dan untuk bab 2 mengenai Conversation menunjukkan alamat. Tidak pernah terpikirkan oleh saya bahwa ternyata begitu pentingnya materi-materi ini untuk diajarkan terlebih dahulu ketika mempelajari suatu bahasa, baik bahasa English, Jepang, Prancis -semuanya. Karena komunikasi itu dimulai dari introduction, memperkenalkan diri, berkenalan. ya seperti itu lah.

Tentu sekarang sudah dapat ditentukan kesalahan2 yang saya buat pada pertemuan dengan orang Japan diatas. #1fault No introduction between us. It's truely my fault. As Indonesian, I should introduce myself first, but I didn't and neither him. jadi akhirnya saya tidak tahu nama dia, begitupun sebaliknya. #2 saya tahu dia seorang kebangsaan jepang, kenapa saya tidak memperkenalkan diri dengan bahasa jepang yang sudah saya pelajari selama 3 tahun di SMA? what a bad time is it. mungkin akan lebih keren apabila saya memperkenalkan diri dengan nihonggo kepada dia kan?

(Y: Hajimemashite. watashi no namae wa Lili desu)

Sekiranya ada beberapa pelajaran yang saya petik dari kejadian ini.

1. Apabila bertemu dengan orang kewarganegaraan asing, try to introduce yourself as a practical english.

2. Mulai sekarang apapun yang dipelajari harus benar-benar dipahami, bukan untuk ujian dan mendapatkan nilai, tetapi untuk praktical/ diterapkannya dilapangan. Terutama ketika kuliah ini, belajar TIDAK BOLEH sebatas menghapalkan saja atau biar IP cumlaude. BELAJAR adalah berusaha memahami bagaimana suatu ilmu itu dapat/ diterapkan di lapangan. Warning:::Hal sepele seperti introduction aja terasa sulit untuk dipraktekkan, apalagi materi yang lebih berat> harus terus memperkaya ilmu dan penerapannya ya Li!!!!

Saya harus benar-benar membulatkan tekad to take an english course, as my planning for this year. Saya harus benar2 bisa berbahasa inggris. Both oral and written. As a student of World Class University, english must be my own language.








never say never

See I never thought that I could walk through fire.
I never thought that I could take the burn.
I never had the strength to take it higher,
Until I reached the point of no return.

And there's just no turning back,
When your hearts under attack,
Gonna give everything I have,
It's my destiny.

I will never say never! (I will fight)
I will fight till forever! (make it right)
Whenever you knock me down,
I will not stay on the ground.
Pick it up,
Pick it up,
Pick it up,
Pick it up up up,
And never say never.

I never thought I could feel this power.
I never thought that I could feel this free.
I'm strong enough to climb the highest tower.
And I'm fast enough to run across the sea.

And there's just no turning back,
When your hearts under attack,
Gonna give everything I have,
Cause this is my destiny.

I will never say never! (I will fight)
I will fight till forever! (make it right)
Whenever you knock me down,
I will not stay on the ground.
Pick it up,
Pick it up,
Pick it up,
Pick it up, up, up,
And never say never.


suka banget sama lagu bieber yang satu ini. Luv U so much bieber ~_~ cocok banget diputer di kala galau sangat sukar untuk dihalau. selalu jadi trending topic di playlist winamp aku. acap kali menemani kekaluan pikiran yang mendera: perasaan males+mumetbwtmikir. thanks for your nice voice justin
J. I need it to maintance my spirit all the time.
let connected to the picture below!


Selama ada kesempatan!

Never say never means (for me) never ever give up! selama ada kesempatan! Everything can be a possible one. Clearly describes by the fabel above. Mungkin saat si pelikan telah berhasil memasukkan si katak ijo ke dalam mulutnya, dia merasakan kepuasan tak terkira. serasa udah di perut aja tu katak. some how, si pelikan melupakan kesempatan yang masih dimiliki si katak untuk dapat melepaskan diri. ketika si katak mencekik leher si pelikan dengan kedua tangannya yang masih melayang, keadaan pun sekarang berbalik sempurna -100%.
hikmahnya bagi saya adalah jangan pernah menutup mata ketika kesulitan mendapatimu. tetapi bukalah matamu selebar-lebarnya, hingga setiap detik dan tarikan nafasmu merupakan suatu kesempatan untuk melapangkanmu. selalu ada kesempatan ketika ada kemauan

if there's a will, there's a WAY!