Rabu, 6 Oktober 2010 @G.302/303 03.25 pm
Seharusnya hari ini ada canda di ruangan ini, ada adu argumen, ada teriakan’menurut aku seperti ini lho Bu..’ Namun, sore ini beda. Bu atik dosen AkBi PelKes ku, berhalangan hadir. Supaya tidak terjadi kekosongan pembelajaran beliau meminta seseorang untuk meggantikan beliau mengajar kami di kelas. Aku sedikit kecewa. Karena yang aku tunggu dari kelas Akbi ini adalah semangat Ibu Atik mengarahkan kami para calon manager RS agar benar-benar mampu bertindak sebagai Manajer dengan mempelajari Akuntansi Biaya ini. aku suka dengan itu. Bu Atik seolah melemparku pada ketinggian tertinggi dunia, dimana di sana aku melihat kursi seorang Manager RS, dimana di atas mejanya ada sebuah papan panjang bertuliskan namaku “LILI NUR INDAH SARI”, suatu hal yang bukan muluk-muluk bagiku ketika aku menyimak Bu Atik menerangkan pelajaran. Sekali lagi kutegaskan, hari ini beda.
Ruangan kelas mulai ricuh ketika sang dosen pengganti yang berpenampilan casual memperkenalkan dirinya. Namanya Agus ....., aku lupa nama lengkapnya. Dia memulai pelajaran dengan menghadiahi kami segenap pertanyaan serupa Kuis mengenai pelajaran minggu lalu. sedikit membuat kelas jadi membisu. Tidak ada gelak apalagi canda. Dia lempar satu pertanyaan, dibalas dengan satu jawaban pula. Hingga akhirnya dia memulai bab baru. Ditengah pelajaran aku baru menyadari bahwasanya Aku sungguh bingung dengan segenap istilah-istilah yang dia ucapkan dalam menjelaskan suatu kasus. Semua terdengar seperti bahasa planet olehku. DRG, Obgyn, NICU dan masih banyak lainnya. Aku bingung. Bukan mengenai materi yang dia sampaikan. Aku bingung, kenapa dia tidak berani menjelaskan makna dan definisi awam mengenai sederetan istilah-istilah yang dikomunikasikannya itu. At least, seseorang akhirnya melakukan interupsi di tengah kehangatan pembelajaran. “pak, kami bukannya kurang mengerti dengan istilah-istilah yang bapak pakai,, kami benar-benar tidak mengerti pak, apa itu maksudnya?”, si bapak Dosen Pengganti menyunggingkan sedikit simpulnya-sedikit kaget- sembari berucap next slide kepada asdos yang notabenenya sang operator sore itu.
“oh, maaf. Apakah telah terjadi kesenjangan informasi?” Dosen itu bertutur memandang kepada kita sekalian.
Aku ciut mendengar istilah kesenjangan informasi itu, dia pikir kami-mahasiswa yang melongo mendengarkan ceramahnya-adalah sekumpulan orang-orang pedalaman yang beranjak ke kota untuk menuntut ilmu kesmas? Tidak. Kalaupun iya, mungkin hanya aku. Teman-temanku yang lain masih banyak kok yang asli Jakarta. Tentunya akses informasi ibukota sangat cepat.
“kalian harus paham dengan istilah-istilah yang saya sebutkan di atas, kalau kalian memang pengen bekerja di rumah sakit. Teringat perkataan teman saya kepada saya zaman dulu, FKM di rumah sakit mau ngapain, ngobatin pasien ga bisa, ngerawat apalagi. Kalian tahu jawaban saya ‘kita-anak FKM- yang akan memanage Rumah sakit ini. itu harus bener –bener kalian tanamkan dalam hati kalian, makanya mulai sekarang harus mulai mempelajari sedikit demi sedikit istilah yang lazim di Rumah Sakit, bisa-bisa nanti pekerjaan yang seharusnya menjadi milik kalian diambil sama pihak lain, yang kalau dilihat dari segi kualitas mungkin kalian lebih baik. Saya ini dulu juga lulusan FKMUI, S1 AKK FKM, S2 MARS, dan sekarang saya sudah berhasil menjadi salah satu konsultan salah satu RS ternama di Jakarta. Untuk itu, kalian harus benar-benar memahami akuntansi biaya ini, karena akan jadi modal untuk ilmu dan pembelajaran2 kedepannya.”
Aku hanya bisa terdiam kaku, bisu mendengar penjelasan sang dosen pengganti itu, sebelumnya Bu Atik belum pernah memberikan pemaparan dan tamparan sejauh dan seperti itu kepada kami. aku salut bercampur takut. Aku kalut, di tengah kebahagiaanku yang akhirnya melejit ke atas permukaan, hari ini aku menemukan salah satu Sarjana S1 FKM yang berhasil menjadi konsultan RS., aku yakin masih banyak lagi di luar sana. Dan Aku YAKIN aku akan menjadi salah satunya, yang terbaik dan mampu lebih dari itu.
Mungkin itulah perbedaan terbesar yang kurasakan di kelas Pak Agus (dosen yang menggantikan Bu Atik), bahwa harapan akan mimpi itu menjadi nyata dan berada di depan mata itu ada. Pak Agus-lah yang membocorkan rahasianya. Aku harus belajar lebih banyak lagi, berusaha mendalami ilmu manajemen RS sedalam-dalamnya. Esok, aku bukan-lah lulusan MRS FKMUI yang biasa-biasa saja, aku dapat diperhitungkan. Aku LILI NUR INDAH SARI, suatu hari nanti, tiga atau empat tahun dari sekarang akan memanage sebuah rumah sakit terbaik di Jakarta, karena saat itu aku adalah seorang MANAGER RUMAH SAKIT. Amiin ya Rabb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar