
~I love FKM UI~
aku cinta fkm ui
maaf, baru sekarang aku berani lantang berucap aku cinta FKMUI. selama ini mungkin orang hanya tahu kalau aku cinta UI, aku bangga menjadi bagian dari keluarga besar UI. tapi apakah hal itu berlaku sama pada FKMUI?- kampus tempat aku menimba ilmu sekarang ini-. jawabannya tentu tidak. Aku berani bertaruh bahwa perasaan mendalam akan kecintaanku pada FKMUI baru bermunculan beberapa hari terakhir. sekali lagi maafkan aku FKMUI.
mungkin kalian akan bertanya kenapa? aku pun tidak mengerti seutuhnya, apa yang sebenarnya terjadi pada diriku satu tahun belakangan ini. aku hanya bangga dengan jaket almamater kuning UI, namun ketika ditanya apa warna makara-mu, aku menciut. aku tak mengerti. hal ini tentu sangat kontras dengan anak-anak ui lainnya, yang dengan sangat bangga menonjolkan warna makara kampus mereka masing-masing. ada apa denganku? itu yang selalu aku tanyakan pada diriku sendiri. berkali-kali. hingga akhirnya kemarin -Jumat 8 Oktober- aku pun menemukan jawabannya.
sebelumnya aku ingin bercerita sedikit mengenai AKU satu tahun yang lalu.
kenapa aku dulu tidak bangga menunjukkan makara unguku di depan teman-temanku yang lain dari berbagai fakultas? jawabannya, aku merasa akan keliatan paling bodoh jika sok-sok an menunjukkan makara unguku didepan makara abu-abu, orange apalagi hijau. dalam pikiranku mereka PASTI jauh lebih pintar dariku. aku menciut. MALU.
kenapa dulu aku selalu lari dari kumpulan teman-teman berlainan fakultas ketika topik pembicaraan mereka mengarah pada keunggulan fakultas mereka masing-masing? jawabannya, aku bingung. apa yang harus aku ceritakan kepada mereka tentang fakultasku. siapa alumni fakultasku yang beken?, ntar abis kuliah mau jadi apa? kerja dimana? FKM klo magang di mana sih? eh, kalian di FKM belajar apa sih sebenernya(?). aku bingung. aku dengan pasti tidak mengetahui jawaban atas sederetan pertanyaan-pertanyaan tersebut. aku tidak mengenalmu FKM.
kenapa dulu aku sempat berniat meninggalkanmu FKM? aku ingin sekali ikut tes SIMAK UI lagi, mencoba keberuntunganku menembus FK UI, jawaban, karena orang-orang disekitarku juga menginginkan hal yang sama. hampir setiap orang yang kutemui menaruh kecewa setelah masuk FKMUI. seolah terjebak ke lubang buaya, dengan mencoba ikut SIMAK UI lagi mereka bertutur bahwa itulah cara terbaik untuk mengubah takdir,, oh bukan salah,, tapi mengusahakan takdir yang LEBIH baik. dan aku pun bertanya, seberapa buruk sih FKMUI, sehingga banyak diantara mereka yang ingin beranjak pergi.?jawabanya, aku tidak tahu.
kenapa dulu aku selalu menutup kuping, ketika pembicaraan orang-orang disekitarku berbicara mengenai pergerakan mahasiswa? jawabannya, karena aku tahu kampus ku penyumbang massa tebanyak ketika berbicara aksi. alasannya? aku tidak tahu. yang aku sadari, aku tidak menyukai langkah aksi/turun ke jalan kalo hanya untuk memprotes kelakuan pemerintah.
kenapa dulu aku ragu kedepannya mau jadi apa? ntar aku kerjanya dimana? dalam posisi sebagai apa? berapa gajiku? siapa kawan kerjaku? aku meragukan masa depanku, kenapa?jawabanya, FKMUI tidak menyuguhiku dengan transparansi data mengenai alumni-alumni yang telah bekerja di berbagai tempat dan posisi. semuanya terdengar gamblang dan arut-arutan bagiku. aku KECEWA. mereka mematahkan impianku, semangat belajarku pun berangsur-angsur pudar bersama kekecewa-kecewaanku yang lain. oh FKMUI
kenapa? kenapa? mungkin akan masih banyak kenapa yang lain. kekecewaan, kegelisahan akan masa depan yang buram, keirian, perasaan malu bertabur ragu. aku MUAK. aku kecewa pada pilihanku sendiri. FKMUI.
namun diluar pertanyaan tentang AKU di tahun 2009, pertanyaan besarnya adalah kenapa sekarang AKU cinta FKMUI?
karena MU teman...
FKMUI
dia menempaku dengan segenap pertanyaan diatas beserta jawabanya. dan detik ini dia pula yang membuatku menggerakkan jemariku di atas panel keyboard bahwa AKU CINTA FKMUI.
FKMUI
mengajarkanku arti CINTA
cinta itu proses, cinta itu pembelajaran, cinta itu kesabaran dan cinta itu, bagaimana kau mencintai itu sendiri.
FKMUI
membekaliku dengan ketabahan
mungkin mereka bisa bilang ntar klo udah lulus bisa hjadi menteri. bagiku FKMUI akan menjanjikan yang lebih indah dari itu semua. kuping ku sekarang udah kebal mendengar celotehan klo lulusan FKMUI itu ntar kayak pulang kampung, kerjanya di desa, SO WHAT? itu ucapku sekarang.
FKMUI
menyinari kegelapan hatiku dengan senyum persaudaraan
mungkin mereka bilang FKM UI itu pesantrennya UI, jilbaber semua ceweknya, trus cowoknya cuma ada dikit.(ngomong dengan rautan senyum menyepelekan). klo dulu aku cuma diam dengan ucapan seperti itu karena merasa sedikit risih, mungkin sekarang aku akan menyela mereka dengan berkata "SYUKUR ALHAMDULILLAH" sebelum senyum sinis bak iblis itu menyungging di wajah mereka.
FKMUI
menghapuskan segala gundahku bahwa aku ada
Dulu aku kembali ciut ketika obrolan berawal dari pertanyaan kamu anak jurusan apa? Sekarang tidak akan lagi. Aku akan lantang menjawab AKU anak FKMUI.
Sungguh perjalanan dan proses cinta ini berlangsung lama. Satu tahun. Satu tahun dalam kegelisahan akan menjadi seperti apa. Satu tahun dalam kepungan kamu anak jursan mana? Satu tahun dalam perasaan kecewa kenapa aku harus memilih jurusan ini? satu tahun. Sungguh suatu perjalanan waktu yang panjang bagiku. Tapi tidak kusesali. Karena FKMUI telah menyisipkan benih ke dalam tubuhku ‘bahwa aku tidak boleh menyesal atas apa yang telah aku lakukan, yang boleh itu adalah lakukan perbaikan dari kesalahan tersebut, sebuah evaluasi untuk cerminan diri’.
Dan jika ditanya peristiwa besar apa yang membawa ku ke titik ini, titik dimana seluruh energi tubuhku membara ketika FKMUI diteriakkan. -Aku cinta FKMUI- maka jawabannya adalah OIMUI. Banyak pelajaran yang kuambil dari perhelatan keilmuwan terbesar UI tahun ini. berani aku berucap bahwa bukan karena FKMUI dapat peringkat empat dalam OIM UI tahun ini. ataupun bukan karena FKMUI telah mengalahkan Fasilkom atau FK sekalipun. Bukan teman, sungguh BUKAN itu alasannya. Satu yang aku yakini bahwa FKMUI, kampusku- adalah kampus yang diisi oleh orang-orang yang tidak hanya cerdas secara intelektual, namun juga cerdas emosional dan terlebih spiritual.
Kampusku adalah kampus tempatnya orang-orang rendah hati dan berjiwa besar, tidak ada iri, dengki apalagi dendam. Kampusku hanya ingin menjalin persahabatan. Dikala kamus lain bersiku satu sama lain, saling menjatuhkan melalui arogansi yel-yel dan saling memekik untuk memecah gedung meneriakkan bahwa mereka adalah juaranya. Mereka-fakultas itu- melupakan apa hakikat pertandingan atau Olimpiade Ilmiah Mahasiswa ini diselenggarakan. Apakah hanya untuk mencari fakultas mana yang juara? Fakultas mana yang paling pintar, dan fakultas mana yang akan mengantongi uang jutaan rupiah plus piala bergilir OIM? Aku yakin FKMUI tidak memandang keberlangsungan OIM hanya sebatas untuk mendapatkan itu semua. Bagi FKMUI, itu hanya nilai tambah. Yang utama itu adalah, FKMUI ingin selalu berupaya membenahi diri untuk mampu menampilkan yang terbaik, menjadi garda terdepan pergerakan keilmuan, dan itu sama sekali bukan berarti ingin menjadi ‘the number ONE’, sungguh FKMUI punya definisi sendiri mengenai apa itu JUARA. Aku belajar dari FKMUI, tentang hidup, dan bagaimana seharusnya kehidupan itu berlangsung dan dijalani. Senyum ramah, jiwa besar, rendah hati, pantang menyerah, bersahabat, jujur dan ikhlas, itu lah FKMUI yang aku kenali sekarang dan aku menCINTAi itu semua. Aku tidak bisa munak bahwa paradigma yang salah telah membentukku dalam mendefinisikan FKMUI dulunya. Aku salah, maafkan aku. Sekarang aku menyadari bahwa dahhulunya aku adalah sosok yang ingin terlihat pintar dan pandain di depan orang lain hanya karena warna makaranya. Aku hanya ingin dan akan bangga jika fakultasku diisi oleh dosen ternama. Aku benar-benar galau. Padahal hakikat sebenarnya aku menuntut ilmu adalah untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa dengan kekayaan ilmu tersebut. FKMUI telah mendewasakan ku dalam berpikir dan berprilaku. Terlepas dari pikiranku akan masa depan yang dijanjikan FKMUI nantinya. Aku TAHU, manjadda wa jada. FKM UI membekaliku dengan semangat itu. Seperti apapun masa depanku nantinya. Aku PERCAYA, bahwa ALLAH ALWAYS GIVE ME THE BEST, aku berusaha, berdoa dan aku akan menggenggam mimpi dan citaku. aku belajar untuk itu dari FKMUI tercinta.
Go FKM go go FKM ugh
Go FKM go go FKM ugh!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar