
Begitu sombongnya aku mengatakan White Lily is Inside of Me.Namun, aku ingin seperti itu. Segenap hati, pikiran, jiwaku putih. Bersih. Aku ingin kebiasaan pikiran negatif bahkan pikiran jorokku segera hilang. Aku ingin menjadi muslimah seutuhnya. Muslimah yang menjaga hijjabnya. Muslimah yang ketika senyum, menyejukkan dunia. Muslimah di dunia sungguh jauh lebih cantik dari bidadari-bidadari surga. Bisakah aku menjadi muslimah seutuhnya?Bisa. Namun aku harus meluruskan niatku terlebih dahulu sebelum benar-benar ingin menjadi seorang muslimah sejati. Muslimah yang senantiasa menjaga pandangan dan perkataannya. Memelihara langkah dan tersenyum di kala gundah. Betapa indahnya menjadi seorang muslimah. White Lily. Apakah aku bisa? Jangan sampai niat ini muncul hanya karena dia. seseorang yang aku puja wibawanya, seseorang yang aku puja caranya memperlakukan wanita, seseorang yang apabila bertemu akan bertegur sapa, seseorang yang memelihara Islam sebagai agama utama, seseorang yang aku ingin ****i untuknya.*kok kayak AAC ya-afwan kang Abik bukan plagiat, jujur dari lubuk hati terdalam.
jika itu benar. Maka salahlah niat yang terpasang untuk menjadi muslimah sejati itu. Niatkanlah untuk ALLAH semata Li. Dan kalaupun kau memujanya, itupun karena Allah. Dia panutan mu. Dia membangun sifat dan sikap positif untuk mu. Dan itu bagus.
Tapi,,,,,,,Sebagus apapun itu, aku makin hari makin merasa sangat tidak pantas untuk nantinya dapat bersanding dengannya, untuk berteman pun tidak. Aku Black Lily. Namun, sungguh karena dia lah hati ini ingin berubah, tetapi belum dapat memutuskan kapan waktu yang tepat untuk berubah. Menjadi Seorang Muslimah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar